TUNAS NAIMBARU

Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujukan cita-cita suatu komunitas. Pemuda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu komunitas, dimana pemuda lah yang menjadi generasi penerus, penanggung jawab dan pelaku pembangunan yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu komunitas dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu komunitas dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku atau dianut oleh masyarakat di dalam komunitas tersebut. Kekuatan dan eksintensi suatu komunitas di masa mendatang tercermin dari kualitas sumber daya pemuda saat ini.

Berdasarkan background study yang dikeluarkan oleh Direktorat Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga tahun 2010-2014, dijelaskan bahwa Pemuda adalah masa dimana manusia sedang berada di dalam puncak potensinya, dimana potensi ini terbagi menjadi 4 hal utama yaitu Spiritual, Intelektual, Emosional dan Fisikal. Pertama, Potensi Spiritual, ketika pemuda sejati meyakini sesuatu, maka akan memberi segala yang dimiliki dan disanggupinya secara ikhlas tanpa mengharapkan pamrih apapun. Kedua, Potensi Intelektual, dimana daya analisis yang kuat didukung dengan spesialisasi keilmuan yang dipelajari menjadikan kekritisan pemuda berbasis Intelektual. Ketiga, Potensi Emosional yang mencerminkan keberanian, semangat, dan kemauan keras yang dimilikinya senantiasa menggelora serta mampu menular kedalam jiwa komunitasnya. Keempat, Potensi Fisikal, yang menggambakan secara fisik pemuda berada dalam puncak kekuatan. Untuk itu, pemuda harus disiapkan dan diberdayakan agar mampu memiliki kualitas dan keunggulan daya saing guna menghadapi tuntutan, kebutuhan serta tantangan dan persaingan di masa depan dan masyarakat luas.

Pendiri Organisasi Parmalim (Punguan Parmalim) terdahulu juga menyadari kekuatan Pemuda sebagai penerus eksistensi dan kekuatan Parmalim. Oleh sebab itu, pada tanggal 25 Maret 1958 dibentuklah suatu organisasi pemuda Parmalim bernama Tunas Naimbaru Naposo Bulung Parmalim di Hutatinggi, Laguboti. Tunas Naimbaru Naposo Bulung Parmalim dibentuk berasaskan Pancasila dan UUD 1945, bukan sebagai organisasi massa (organisasi politik) melainkan organisasi spritual, yaitu Ugamo Malim diatur sesuai dengan AD/ART yang berlaku.

Tunas Naimbaru Naposo Bulung Parmalim sebagai suatu wadah pemersatu seluruh generasi muda Parmalim untuk membangkitkan keteguhan pengetahuan keagamaan dan wawasan lainnya yang berlandaskan gotong royong dan rasa persaudaraan (hadameon sian na marsitungkolan, marsiajaran dibagasan holong ni roha) serta sesuai dengan keyakinan dan norma yang berlaku di Ugamo Malim.

Tunas Naimbaru Naposo Bulung Parmalim memiliki kepengurusan dan program kerja sesuai dengan periode yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan cukup beragam untuk memnuhi kebutuhan setiap anggota. Mulai dari kegiatan diskusi atau belajar bersama mengenai nilai Agama dan Budaya yang berlaku yang disebut dengan kegiatan Marguru, kegiatan pelatihan atau seminar untuk meningkatkan kualitas diri setiap anggota agar mampu bersaing di dunia luar, hingga kegiatan internal yang bertujuan untuk meningkatkan tali persaudaraan setiap anggota.

Dengan motto yang dimiliki Tunas Naimbaru Naposo Bulung Parmalim, yaitu Tundun di Jolo, Asang-asang di Pudi, mendorong setiap anggotanya untuk mampu bersaing dan menunjukkan eksistensi di era global ini dengan memanfaatkan teknologi dan segala kemajuan yang ada dengan asas “Parbinotoan Naimbaru, Ngolu Naimbaru, Tondi Namarsihohot” dan tetap sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di Ugamo Malim.